tahun lalu, CEO kami, Pak Harris Thajeb menghubungi kami untuk menjalankan project negara untuk membuat logo 70 tahun Indonesia merdeka,” kenangnya. Lama tak terdengar hasil desain yang dikerjakannya dalam kurun dua minggu itu, akhirnya pada awal Februari lalu, Shafiq dan tim diberitahu kabar gembira tersebut.
“Dan kami baru tahu, kalau ternyata pemilihan logo itu ada pitch nya dari beberapa orang. Dan senangnya lagi, logo ini dilipih langsung oleh presiden dan kabarnya dipilih juga oleh panitia hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia,” tambahnya.
Keputusannya untuk mengambil project ini bukan tanpa alasan. Dirinya menganggap usia 70 tahun adalah sesuatu yang besar. “70 tahun itu bukan angka yang kecil, bila dibandingkan dengan Uni Soviet saja tidak sampai 70 tahun. Kita jauh lebih sustain dengan segala macam permasalahan, keanekaragaman,” ceritanya.
Alasan lain adalah dirinya ingin pemerintah dan negara lebih aware terhadap masalah grafis atau branding. “Ini adalah sebuah momen besar bagi kami sebagai creator iklan. Terkadang kami gregetan kenapa sih kalau persoalan grafis atau branding itu pemerintah atau negara suka tidak mau ‘invest’,” tuturnya.
Menurut Shafiq, ada dua pesan yang ingin disampaikan lewat logo hasil desain ia dan tim. Pertama adalah membangun semangat nasionalisme untuk memberikan sesuatu kepada negara walaupun hal-hal kecil atau sederhana. “Ide besarnya sebenarnya kami ingin memberikan sesuatu yang simple dan mudah,” ungkap alumni ITB ini. Kedua Shafiq berharap masyarakat Indonesia mampu menangkap makna di balik tampilan logonya tersebut.
“Salah satu pesan yang ingin kami sampaikan adalah lewat lambang lingkaran ini, bahwa kerja itu tidak pernah berhenti. Dan ini sejalan juga dengan jargon yang dicetuskan oleh presiden kita, ‘Ayo Kerja’. Terakhir kami tambahkan bayangan itu artinya adalah sebuah perjalanan panjang, 70 tahun,” katanya.
Nuansa sederhana dalam desainnya tersebut, menurut Shafiq, adalah adaptasi dari tren desain yang sedang in saat ini. Ia mencontohkan desain logo MTV movie award yang tahun ini menggunakan desain grafik yang simple serta logo home button iOS yang mengarah ke blok yang simple. “Kami melihat tren desain penting untuk diperhatikan dan akhirnya kami putuskan dalam diskusi kayanya kami menuju ke arah tren simple ini. Ide kami, kalau bisa logo ini sustain minimal satu tahun, tapi harus up to date juga, agar tidak kelihatan kuno atau basi,” paparnya.
Menanggapi cibiran netizen tentang logonya yang dinilai tidak kreatif, Shafiq tidak mengambil pusing terhadap hal tersebut. Malah, katanya, ia senang dengan adanya komentar tentang logonya. “Di Dentsu, kalau kami membuat iklan tapi tidak menciptakan conversation, berarti failed. Pemikiran kita begini, sejauh orang membicarakan berarti orang punya atensi. Apalagi, kita sendiri sudah sama-sana tahu habit orang Indonesia yang suka mengkritisi,” tandasnya.
Demikian lah Artikel tentang Inilah Sosok Dibalik Logo Indonesia 70 tahun Semoga bermafaat.
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^